Akuntansi Pembiayaan Murabahah
Menurut PSAK 102, murabahah adalah
akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan
barang tersebut kepada pembeli. Rukun transaksi murabahah ada 3 yaitu:
1.
Transaktor yaitu pembeli (nasabah) dan
penjual (bank syariah).
2.
Objek murabahah berupa barang dan harga.
3.
Ijab dan kabul berupa pernyataan kehendak
para pihak yang bertansaksi, baik secara lisan maupun tulisan.
Murabahah
dapat dilakukan dengan pesanan atau tanpa pesanan. Murabahah dengan pesanan
dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat. Besifat mengikat ketika pembeli
tidak dapat membatalkan pesanannya. Harga yang disepakati adalah harga jual dimana
penjual harus memberitahukan harga perolehan kepada pembeli dan pembayarannya
dapat dilakukan secara tunai atau tangguh (kredit/cicilan).
Dalam
akad murabahah, bank syariah diperbolehkan meminta jaminan kepada nasabah. Jaminan
tersebut digunakan agar nasabah serius dengan pesanan dan pelunasan piutangnya.
Dalam praktik, jaminan bisa berupa barang yang dibeli atau tanda kepemilikan
harta seperti sertifikat tanah yang dapat menutupi kerugian yang ditanggung
bank jika terjadi kegagalan pembayaran angsuran.
Bank
syariah dapat meminta uang muka kepada nasabah saat menandatangani kesepakatan
awal pesanan. Nilai uang muka yang diterapkan adalah 30% dari harga perolehan. Uang
muka digunakan untuk mengantisipasi jika bank mengalami kerugian akibat
pembatalan nasabah membeli barang yang sudah dipesan. Jika pembatalan pesanan
dilakukan oleh penjual (bank syariah) maka pihak bank harus mengembalikan uang
muka tersebut. Pihak bank juga bisa memberikan diskon kepada nasabah yang
melakukan pelunasan tepat waktu atau sebelum jatuh tempo.
Selain
itu, bank juga bisa memberikan denda pada nasabah yang sengaja menunda-nunda
pembayaran kewajibannya. Tetapi jika nasabah tidak atau belum mampu membayar
karena kondisi force majeur tidak
boleh dikenai sanksi/denda. Tujuannya agar nasabah lebih disiplin atas
kewajibannya. Denda tersebut akan digunakan untuk dana kebajikan. Dalam praktiknya,
sebagian bank menentukan besarnya denda dengan presentase terhadap pendapatan
margin yang tertunggak tanpa dikaitkan dengan jumlah hari keterlambatan. Sedangkan
sebagian lagi menentukan denda dengan presentase yang sangat kecil terhadap total
kewajiban yang tertunggak dan dikaitkan dengan jumlah hari keterlambatan.
Dalam
membeli barang nasabah, bank syariah diperbolehkan untuk mewakilkan kepada
nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga atas nama bank dengan tujuan
kepraktisan dan menghindari kesalahan spesifikasi barang. Transaksi mewakilkan
pembelian barang didasarkan atas akad wakalah. Dengan demikian, saat akad ini
dilakukan, barang yang dijual adalah barang milik bank.
Metode
pengakuan pendapatan margin murabahah dibagi dua yaitu metode proporsional dan penggunaan
tabel anuitas. Namun yang diperbolehkan berdasarkan PSAK 102 adalah metode
proporsional yang mengakui pendapatan secara proporsional atas jumlah piutang
yang berhasil ditagih. Penggunaan kedua metode tersebut didasarkan atas
kebijakan bagi hasil kepada nasabah pihak ketiga. Jika bank ingin memberikan
bagi hasil yang lebih tinggi kepada nasabah pihak ketiga maka metode anuitas-lah
pilihan yang tepat. Namun jika bank tidak dalam kondisi ekspansi penghimpunan
dana pihak ketiga maka metode proporsional relatif lebih tepat.
Pada
praktiknya di perbankan syariah, akad murabahah digunakan untuk pembiayaan
Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Shindy dan
Siswadi pada Bank Syariah Mandiri cabang Luwuk yang menggunakan akad murabahah
untuk pembiayaan KPR. Hasilnya menunjukkan bahwa bank syariah menjalankan akad
murabahah pada pembiayaan KPR sesuai PSAK 102 dimana bank syariah bertindak
sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Disini bank syariah menentukan
uang muka sebagai bentuk komitmen nasabah sebesar 30%. Pada praktik di bank
syariah, tidak terjadi tawar-menawar harga jual antara pihak bank dengan pihak
nasabah karena bank telah menetapkan besarnya nilai margin pembiayaan
murabahah.
Ilustrasi
Penerapan Akad Murabahah
Kasus 1
Pada
tanggal 1 Maret 2019 Pt Kemal Sejahtera melakukan negosiasi dengan BPRS
Khairullahi untuk memperoleh fasilitas Murabahah dengan pesanan pembelian 1 set
server seharga Rp80.000.000 dengan rencana sebagai berikut:
Harga total
barang
|
Rp80.000.000
|
Uang muka
|
Rp20.000.000
|
Pembiayaan oleh
BPRS
|
Rp60.000.000
|
Margin
|
Rp7.375.570,25
|
Harga jual
|
Rp87.375.570,25
(harga barang plus margin)
|
Jumlah bulan
angsuran
|
18 Bulan
|
Biaya
administrasi
|
0,5% dari
pembiayaan oleh BPRS
|
Diminta:
1. Hitunglah
angsuran perbulan yang mesti dibayar oleh PT Kemal Sejahtera.
Jawab:
Angsuran per bulan = (total piutang – Uang
muka) / jumlah bulan pelunasan
= (Rp87.375.570,25 - Rp20.000.000) / 18
= Rp67.375.570,25 / 18
= Rp3.743.087,24
2. Hitunglah
persentase keuntungan dari total piutang neto.
Jawab:
Presentase keuntungan = (Total Margin /
Total Piutang Neto) x 100%
= (Rp7.375.570,25 / Rp67.375.570,25) x
100%
= 10,9470%
3. Hitunglah
bersar margin dan pokok piutang dalam setiap angsuran perbulan yang dibayar
oleh PT Kemal Sejahtera jika menggunakan metode proporsional.
Jawab:
Margin per bulan = presentase keuntungan x angsuran per bulan
Margin per bulan = presentase keuntungan x angsuran per bulan
= 10,9470% x Rp3.743.087,24
= Rp409. 754,90
Pokok per bulan = angsuran per bulan –
margin perbulan
=
Rp3.743.087 - Rp409. 754
=
Rp 3.333.333,33
KASUS
2
Dengan menggunakan data pada Kasus 1,
buatlah junal transaksi berikut:
1. Tanggal
3 Maret 2019, PT Kemal Sejahtera menyerahkan uang muka sebesar Rp20.000.000
kepada BPRS
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
03/03/2019
|
Db. Rekening Nasabah
|
20.000.000
|
|
Kr. Uang muka
|
20.000.000
|
2. Tanggal
8 Maret 2019, untuk keperluan transaksi Murabahah dengan PT Kemal Sejahtera,
BPRS melakukan pembelian barang pesanan PT Kemal Sejahtera kepada pemasok
senilai Rp80.000.000 secara tunai.
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
08/03/2019
|
Db. Persediaan aset murabahah
|
80.000.000
|
|
Kr.
Kas/Rekening-pemasok
|
80.000.000
|
3. Tanggal
10 Maret 2019, akad jual beli Murabahah disepakati antara Bank dan PT Kemal
Sejahtera. Pada saat itu Bank langsung menyerahkan 1 set server kepada PT Kemal
Sejahtera.
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/03/2019
|
Db. Piutang murabahah
|
87.375.570,25
|
|
Kr. Persediaan aset murabahah
|
80.000.000
|
||
Kr. Margin murabahah
yang ditangguhkan
|
7.375.570,25
|
4. Pada
tanggal akad, uang muka yang sebelumnya sudah diterima oleh BPRS diakui sebagai
pengurang piutang Murabahah.
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/03/2019
|
Db. Uang muka
|
20.000.000
|
|
Kr. Piutang murabahah
|
20.000.000
|
5. Pada
tanggal akad, nasabah dikenakan biaya administrasi sebesar 0,5% dari pembiayaan
oleh BPRS.
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/03/2019
|
Db. Rekening nasabah
|
300.000
|
|
Kr. Pendapatan
administrasi*
|
300.000
|
*0,5% x Rp60.000.000
6. Tanggal
10 April, saat jatuh tempo angsuran pertama nasabah membayar sebesar
Rp3.743.087,24
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/04/2019
|
Db. Kas/Rekening nasabah
|
3.333.333,33
|
|
Kr. Piutang murabahah
|
3.333.333,33
|
||
Db.Margin murabahah yang ditangguhkan
|
409.754,90
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah
|
409.754,90
|
7. Pada
pembayaran bulan Mei, hinggal tanggal jatuh tempo angsuran kedua, BPRS belum
menerima pembayaran angsuran baru dilakukan oleh nasabah pada tanggal 20 Mei,
sebesar Rp3.743.087,24 angsuran dari PT Kemal Sejahtera. Pembayaran melalui
debit rekening.
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/05/2019
|
Db. Piutang murabahah jatuh tempo
|
3.333.333,33
|
|
Kr. Piutang murabahah
|
3.333.333,33
|
||
Db. Margin murabahah yang ditangguhkan
|
409.754,90
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah-akrual
|
409.754,90
|
||
20/05/2019
|
Db. Kas/Rekening nasabah
|
3.333.333,33
|
|
Kr. Piutang murabahah
jatuh tempo
|
3.333.333,33
|
||
Db. Pendapatan margin murabahah-akrual
|
409.754,90
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah
|
409.754,90
|
8. Tanggal
10 Juni (tanggal jatuh tempo angsuran ketiga), ketika BPRS hendak mendebit
rekening nasabah, didapati tidak terdapat dana yang cukup direkening PT Kemal Sejahtera
untuk membayar angsursan ketiga. Saldo rekening yang tersedia hanya Rp1.025.000
dan BPRS mendebit rekening sebesar Rp1.000.000.
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/06/2019
|
Db. Kas/Rekening nasabah
|
1.000.000
|
|
Db. Piutang murabahah jatuh tempo
|
2.333.333,33
|
||
Kr. Piutang murabahah
|
3.333.333,33
|
||
Db. Margin murabahah yang ditangguhkan
|
409.754,90
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah*
|
109.470
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah-akrual
|
300.284,90
|
*10,9470% x Rp1.000.000
9. Tanggal
15 Juni, PT Kemal Sejahtera membayar kekurangan pembayaran angsurannya sebesar
Rp2.743.087,24.
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
15/06/2019
|
Db. Kas/Rekening nasabah
|
2.333.333,33
|
|
Kr. Piutang murabahah
jatuh tempo
|
2.333.333,33
|
||
Db. Pendapatan margin murabahah-akrual
|
300.284,90
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah
|
300.284,90
|
10. Hingga
tanggal 10 Juli, PT Kemal Sejahtera tidak memenuhi kewajiban pembayaran
angsuran keempat.
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/07/2019
|
Db. Piutang murabahah jatuh
tempo
|
3.333.333,33
|
|
Kr. Piutang murabahah
|
3.333.333,33
|
||
Db. Margin murabahah yang ditangguhkan
|
409.754,90
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah-akrual
|
409.754,90
|
11. PT
Kemal Sejahtera baru membayar kewajiban pada tanggal 15 Agustus 2019. Karena ketidakdisiplinan
PT Kemal Sejahtera tersebut, BPRS mengenakan denda sebagaimana yang telah
disepakati dalam akad, yaitu 10% dari total pendapatan margin akrual yang
tertunggak. PT Kemal Sejahtera mengakui ketidakdisiplinannya dan bersedia
membayarnya. Semua pembayaran dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2019.
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/08/2019
|
Db. Piutang murabahah jatuh tempo
|
3.333.333,33
|
|
Kr. Piutang murabahah
|
3.333.333,33
|
||
Db. Margin murabahah yang ditangguhkan
|
409.754,90
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah-akrual
|
409.754,90
|
||
15/08/2019
|
Db. Kas/Rekening nasabah
|
3.333.333,33
|
|
Kr. Piutang murabahah
jatuh tempo
|
3.333.333,33
|
||
Db. Pendapatan margin murabahah-akrual
|
409.754,90
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah
|
409.754,90
|
||
15/08/2019
|
Db. Kas/Rekening nasabah
|
40.975
|
|
Kr. Rekening dana kebajikan*
|
40.975
|
*10% x Rp409.754,90
12. Tanggal
10 Agustus 2019, PT Kemal Sejahtera bermaksud melunasi sisa kewajibannya dengan
nilai buku Rp52.403.221,30 yang terdiri atas pokok pembiayaan sebesar
Rp46.666.666,66 dan margin yang ditangguhkan sebesar Rp5.736.554,64. Disepakati
pada saat pelunasan bahwa potongan pelunasan akan diberikan sebesar 80% dari
sisa margin murabahah yang masih ditangguhkan.
Jawab:
Margin yang ditangguhkan = Rp5.736.554,64
Potongan pelunasan = 80% x Rp5.736.554,64
=
Rp4.589.244
Pendapatan Margin murabahah
= margin yang ditangguhkan – potongan pelunasan
= Rp5.736.554,64 - Rp4.589.244
= Rp1.147.331
= margin yang ditangguhkan – potongan pelunasan
= Rp5.736.554,64 - Rp4.589.244
= Rp1.147.331
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/08/2019
|
Db. Beban potongan
pelunasan murabahah
|
4.589.244
|
|
Kr. Piutang murabahah
|
4.589.244
|
||
Db. Kas/Rekening
nasabah
|
47.813.998
|
||
Kr. Piutang murabahah
|
47.813.998
|
||
Db. Margin murabahah
yang ditangguhkan
|
5.736.554,64
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah
|
5.736.554,64
|
13. Buatlah
jurnal untuk tanggal 10 Agustus 2019, jika potongan pelunasan dilakukan setelah
pelunasan dan bukan saat pelunasan seperti pada poin 12 diatas.
Jawab:
Tanggal
|
Rekening
|
Debit (Rp)
|
Kredit (Rp)
|
10/08/2019
|
Db. Kas/Rekening
nasabah
|
52.403.221,30
|
|
Kr. Piutang murabahah
|
52.403.221,30
|
||
Db. Margin murabahah
yang ditangguhkan
|
5.736.554,64
|
||
Kr. Pendapatan margin
murabahah
|
5.736.554,64
|
||
Db. Beban potongan
pelunasan
|
4.589.244
|
||
Kr. Kas/Rekening
nasabah
|
4.589.244
|
Sumber:
Rizal Yaya., Aji Erlangga Martawireja., dan Ahim
Abdurahim. (2014). Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik
Kontemporer (edisi 2). Jakarta: Salemba Empat
Shindy Marcela Nasir dan Siswadi Sululing.
(20165. Penerapan Akuntansi Murabahah Terhadap Pembiayaan Kredit
Pemilikan Rumah Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Luwuk. Jurnal
Akuntansi Vol. XIX, No.01, Januari 2015: 109-128
PSAK 102: Akuntasi Murabahah